Cara Menciptakan Esai Menggunakan Format MLA

Membuat esai dengan format MLA sangat penting untuk menjaga konsistensi dan standar keilmuan dalam penulisan akademik. Asosiasi Bahasa Modern (MLA) memberikan pedoman untuk memastikan keseragaman dalam kutipan, format, dan struktur keseluruhan. Untuk membuat esai dalam format MLA, mulailah dengan kertas standar berukuran 8,5 x 11 inci, atur margin 1 inci di semua sisi, dan pilih font yang mudah dibaca seperti Times New Roman dalam ukuran 12 poin.

Esai harus memiliki header yang jelas dan ringkas, termasuk nama Anda, nama instruktur, judul kursus, dan tanggal, semuanya rata ke kiri. Judul dipusatkan di atas badan esai, tanpa format tambahan seperti huruf tebal atau miring. Pendahuluan mengawali esai, menawarkan gambaran singkat tentang topik dan pernyataan tesis.

Di badan paragraf, pertahankan spasi ganda di seluruh paragraf dan indentasi baris pertama setiap paragraf sebesar 0,5 inci. Pastikan argumen Anda mengalir secara logis dan mendukung tesis Anda. Saat memasukkan kutipan atau parafrase, gunakan kutipan dalam teks dengan nama belakang penulis dan nomor halaman dalam tanda kurung.

Gaya MLA menekankan penggunaan tanda baca dan huruf miring yang tepat dalam judul. Cetak miring judul buku dan majalah, sambil memberi tanda kutip di sekitar judul karya pendek seperti artikel atau puisi. Kesimpulannya harus merangkum poin-poin penting dan menyatakan kembali tesis tanpa memperkenalkan informasi baru.

Halaman Karya yang Dikutip sangat penting, mencantumkan semua sumber yang digunakan dalam esai. Susun entri menurut abjad berdasarkan nama belakang penulis. Ikuti aturan kutipan MLA khusus untuk berbagai jenis sumber, termasuk buku, artikel, dan sumber daya online.

Mematuhi pedoman MLA tidak hanya memastikan esai yang rapi dan terorganisir tetapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap integritas akademik dan standar kutipan. Membiasakan diri dengan pedoman ini adalah keterampilan yang berharga bagi siswa dan cendekiawan.

Pedoman Umum Format MLA

Penulisan Nama Penulis : Nama Belakang, Nama Depan. Penulisan Judul: Judul dicetak miring. Sumber Penulisan : Nama Jurnal, Volume, Nomor, Tahun Terbit, halaman. Contoh: Smith, John. “Dampak Media Sosial terhadap Masyarakat.” Jurnal Teknologi, vol. 5, tidak. 2, 2020, hal.15-20.
  • Font Pilihan: Times New Roman
  • Ukuran font: 12pt
  • Margin Halaman: 1 inci
  • Spasi Baris: Ganda
  • Indentasi paragraf baru: ½ inci
  • Judul: Kapitalisasi Judul Kasus
Untuk membuat judul format MLA, Anda harus menggunakan huruf besar dan tebal untuk judul utama. Judul harus berada di tengah halaman dan tidak boleh diapit tanda kutip atau tanda kurung. Setelah judul, tulis nama penulis di bawahnya. Jika penulis lebih dari satu, gunakan koma untuk memisahkan nama mereka. Setelah itu tambahkan informasi mengenai sumber yang dijadikan referensi. Ini mencakup nama penerbit, tanggal publikasi, dan URL jika sumbernya dari internet.

Butuh bantuan MENULIS RESUME?

Cukup kirimkan kebutuhan Anda dan pilih penulis resume. Hanya itu yang kami perlukan untuk menulis resume pemenang untuk Anda.

Judul dan subjudul

Judul bab dan bagian membantu pembaca menavigasi teks Anda dengan mudah, sementara subjudul memungkinkan Anda menyorot informasi penting. Judul bab ditulis di atas setiap bab, dengan huruf kapital dan tebal. Judul bagian ditulis di bawah judul bab, dengan menggunakan huruf kapital standar. Subjudul harus ditulis di bawah judul bagian, dengan huruf kapital standar. Semua judul dan subjudul harus berhubungan dengan tema utama makalah Anda. Selain itu, Anda harus menggunakan paragraf untuk memecah informasi yang lebih detail menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Paragraf memungkinkan Anda mengatur informasi secara logis dan memudahkan pembaca untuk memahaminya. Setiap paragraf harus berisi satu gagasan utama yang berkaitan dengan tema makalah Anda. 1. Judul harus ditulis dengan huruf kapital dan tebal, dan apabila judul terlalu panjang untuk ditulis dalam satu baris, maka harus dipotong menjadi beberapa bagian yang lebih pendek. 2. Jika judul berupa kutipan atau frasa, maka setiap kata harus menggunakan huruf kapital.

Konten dalam teks dalam format MLA

Menggunakan format MLA dalam teks Anda adalah aspek kunci dalam mengekspresikan ide secara akurat dan akademis. Standar ini menetapkan aturan pemformatan, termasuk kutipan sebaris dan pembuatan daftar sumber. Ketaatannya memastikan struktur dan keseragaman teks, yang memfasilitasi pemahaman dan verifikasi dokumen. Menguasai dasar-dasar format MLA memungkinkan penulis untuk mempresentasikan idenya dengan jelas dan ilmiah, sehingga meningkatkan kualitas materi tertulis secara keseluruhan.

Kutipan

1. Jika menggunakan tanda kutip pada teks, gunakan tanda kutip tunggal (‘ ‘) di sekitar kutipan. Misalnya: “John berkata, ‘Saya pergi ke sana.’” 2. Jika Anda menulis tentang sebuah kutipan tanpa menjelaskan secara spesifik apa yang tertulis di dalamnya, gunakan tanda kutip ganda (“ “) di sekitar kutipan. Misalnya: John berkata, “Saya akan pergi ke sana.” 3. Apabila menyertakan satu paragraf atau lebih dari sumber yang sama, gunakan tanda kutip ganda (“”) untuk membungkus paragraf. Misalnya: John berkata, “Saya pergi ke sana. Saya ingin melihat tempat itu dan belajar lebih banyak tentang budayanya. Saya juga ingin berkenalan dengan orang-orang di sana.”

Singkatan.

Misalnya, singkatan “ASAP” harus ditulis “sesegera mungkin”. Selain itu, format MLA juga menyarankan penggunaan tanda kurung untuk mengutip sumber yang tidak umum. Ini berlaku untuk kutipan yang berasal dari buku, artikel, dan lainnya. Misalnya, jika Anda mengutip buku berjudul “The Catcher in the Rye”, tulislah seperti ini: (Salinger). 1. Gunakan singkatan hanya jika Anda yakin pembaca akan memahami maknanya. Jika tidak, gunakan kata atau frasa lengkap. 2. Gunakan singkatan yang umum dan terkenal. Jangan membuat singkatan baru atau menggunakan istilah teknis yang mungkin tidak dipahami semua orang. 3. Singkatan harus ditulis dengan huruf kapital dan diikuti tanda titik (.). Misalnya: ATM (Anjungan Tunai Mandiri). 4. Setelah penggunaan pertama, gunakan singkatan di seluruh teks Anda tanpa harus menulis ulang seluruh kata setiap kali.
Selain itu, jika ada kesempatan untuk menggunakan warna atau desain yang menarik, hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas dan daya tarik karya. Gambar dapat berupa foto, ilustrasi, grafik, dan lainnya. 1. Berpakaian sopan dan rapi. 2. Bersikap ramah dan sopan kepada semua orang. 3. Jangan menggunakan bahasa yang menyinggung atau tidak pantas. 4. Tidak merokok di tempat umum atau di lingkungan kerja. 5. Dilarang membawa makanan atau minuman ke dalam ruang kerja tanpa izin dari pihak yang berwenang. 6. Jangan menggunakan peralatan kerja untuk tujuan apapun selain yang dimaksudkan oleh perusahaan. 7. Tidak mengirimkan pesan elektronik yang tidak pantas atau berisi informasi rahasia perusahaan melalui jaringan internal atau eksternal perusahaan. 8. Hindari menggunakan telepon untuk kepentingan pribadi selama jam kerja, kecuali Anda terlebih dahulu mendapat izin dari pihak yang berwenang.
  • Tempatkan gambar sedekat mungkin dengan kalimat.
  • Buat label untuk setiap gambar yang Anda sertakan, dan tambahkan label tepat di bawah setiap gambar tertentu. Label harus diawali dengan singkatan “Fig.”
  • Setelah singkatan “Fig.”, tempatkan nomor tertentu yang ditetapkan untuk gambar berdasarkan lokasinya di kertas. Misalnya, gambar pertama yang disertakan dalam kertas harus diberi label “Gbr. 1”, dan yang berikut ini seharusnya adalah “Gbr. 2,” dst.
  • Tempatkan tanda kurung dengan label gambar dan nomor yang relevan di akhir cuplikan untuk mengutipnya.
  • Apa pun labelnya, setiap gambar harus menampilkan teks tepat di bawahnya, setelah label.
  • Jika tidak ada keterangan gambar atau tabel yang memberikan data lengkap tentang sumber karya dan Anda belum mengutip sumber yang sama dalam teks Anda, sumber tersebut tidak boleh ditambahkan ke halaman karya yang dikutip.

Gambar dan Tabel

Format Kutipan Karya MLA

Untuk dapat mengutip dengan benar, Anda harus menggunakan format yang sesuai dengan gaya yang ditentukan oleh penerbit atau instruktur. Format yang paling umum adalah MLA (Modern Language Association), APA (American Psychological Association) dan Chicago. Setiap gaya memiliki aturan khusus dalam mengutip sumber, seperti penempatan tanda kutip, penulisan nama penulis, dan lainnya. Setelah Anda memilih gaya yang akan digunakan, penting untuk memastikan bahwa sumber apa pun yang digunakan dalam makalah akademis Anda dikutip dengan benar. Hal ini termasuk mencantumkan informasi tentang sumber di akhir makalah Anda, yang biasa disebut daftar referensi. Daftar referensi berisi informasi tentang semua sumber yang digunakan dalam proyek dan harus disusun sesuai dengan format gaya yang dipilih. Saat mengutip sumber tertentu dalam teks makalah Anda, pastikan untuk memberikan referensi singkat ke sumber tersebut. Referensi singkat ini biasanya berupa nama penulis dan tahun penerbitan. Jika Anda menggunakan kutipan langsung dari sumber tertentu, penting juga untuk memberikan nomor halaman tempat kutipan tersebut diambil. Dengan cara ini, pembaca dapat menelusuri kembali ke sumber aslinya jika mereka ingin mengetahui lebih banyak tentang topik tersebut. 1. Di bagian atas halaman, tuliskan judul “Daftar Pustaka” di tengah halaman. 2. Setelah judul, cantumkan sumber yang Anda gunakan dalam makalah Anda. Mulailah dengan mencantumkan nama penulis dan judul sumber informasi asli. 3. Setelah itu mencantumkan tanggal penerbitan dan jenis media (buku, majalah, website, dll). 4. Jika ada informasi lain yang relevan tentang sumber informasi asli Anda (seperti editor atau penerbit), sertakan juga dalam daftar ini. 5. Setelah semua informasi terkait sumber telah dimasukkan ke dalam daftar, tambahkan URL atau nomor DOI (Digital Object Identifier) ​​untuk setiap sumber online yang digunakan dalam makalah Anda. 6. Pastikan untuk memformat bibliografi Anda sesuai dengan standar MLA saat ini.